Monday, April 1, 2019

Apa Sih Perbedaan Delusi & Halusinasi ?


Hi semuanya sudah lama ya kita gak bahas tentang dunia per-psikologian, naah untuk itu kali ini aku bakal bahas nih perbedaan delusi dan halusinasi, selamat membaca yaaa…
Jadi apa sih halusinasi itu ? halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah dimana sebenernya tidak terdapat stimulus sensorik yang berkaitan dengannya, halusinasi dapat berwujud pengindraan, kelima indra yang keliru tetapi yang paling sering adalah halusinasi pendengaran (auditory) dan halusinasi penglihatan (visual).
            Apa aja sih jenis-jenis halusinasi itu sendiri ? nah berikut ini  ada jenis-jenis dari halusinasi antaranya :
Ø Halusinasi visual
Jenis halusinasi yang menyebabkan orang yang mengalaminya melihat seseorang, benda atau objek lainnya yang sebenernya tidak ada disana
Ø Halusinasi olfactory
Jenis halusinasi yang mempengaruhi indera penciuman baik dalam bentuk wangi maupun bau yang tidak sedap pada diri sendiri, suatu objek, maupun orang lain
Ø Halusinasi gustatory
Jenis halusinasi yang mempengaruhi indera pengecap sehingga seseorang merasakan rasa tertentu. Hal ini sering terjadi saat seseorang mengalami epilepsy yang merasakan rasa permukaan besi pada lidah mereka
Ø Halusinasi auditory
Merupakan jenis yang paling umum terjadi dimana seseorang dapat mendengar suara seperti langkah kaki, ucapan atau ketukan berulang
Ø Halusinasi tactile
Halusinasi yang terjadi pada indera peraba sehingga seseorang merasakan gejala seperti adanya langkah serangga, pergerakkan organ dalam atau tangan seseorang menyentuh badan mereka

Lalu apa sih contoh dari halusinasi ini ? aku kaish contoh yang paling simple pada halusinasi pendengaran, halusinasi pendengaran biasanya terjadi pada penderita schizophrenia, menapa demikian ? karena para penderita schizophrenia sering merasa mendengar suara –suara yang mengajaknya bicara, padahal kenyataannya tidak ada orang yang mengajaknya untuk berbicara atau penderita schizophrenia merasa ia melihat sesuatu, yang pada kenyataannya memang tidak ada apapun.
Adapun penyebab dari halusinasi ini, berikut ini penyebab dari halusinasi :

Ø Gangguan mental
Berbagai gangguan mental yang menyebabkan seseorang tidak dapat menyebabkan kenyataan dan imajinasi seperti delusi dapat menyebabkan halusinasi. Gejala halusinasi juga dapat terjadi pada penderita schizophrenia, dementia dan delirium
Ø Penyalahgunaan obat
Hal ini penyebab yang umum dalam menyebabkan halusinasi. Seseorang dapat mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata jika mereka dalamkendali alcohol, kokain dan obat-obatan halusinogen
Ø Kekurangan waktu tidur
Lebih mungkin terjadi jika seseorang mengalami kekurangan waktu tidur atau tidak tidur dalam waktu beberapa waktu beberapa harinatau waktu yang lebih lama
Ø Kondisi kesehatan
Terdapat berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi diantaranya :
o   Sedang menjalani pengobatan
o   Penyakit dengan stadium terminal seperti pada kanker, aids, atau gagal ginjal dan liver
o   Mengalami Parkinson
o   Demam tinggi
o   Migrain
o   Isolasi social, terutama pada lansia
o   Cacat indera pendengaran dan penglihatan
o   Epilepsi
Delusi (waham) merupakan suatu keyakinan yang salah, misalnya penderita schizophrenia tidak dapat di yakinkan oleh orang lain bahwa keyakinannya salah, meskipun banyak sekali bukti yang kuat yang dapat diajukan untuk membantah keyakinan si penderita schizophrenia itu sendiri.
Sama halnya dengan halusinasi, delusi juga memiliki beberapa jenis, jenis-jenis delusi itu sendiri di bagi menjadi 8 bagianmenurut bapak imam setiadi arif (2017:17)
Ø Grandeur (waham kebesaran)
Penderita waham kebesaran meyakini bahwa ia adalah seseorang yang sangat luar biasa, misalnya sebagai artis terkenal, atau seseorang nabi, titisan dewa atau orang yang di kultuskan atau semacamnya
Ø Guilt (waham rasa bersalah)
Penderita waham rasa bersalah ini merasa bahwa ia telah melakukan dosa yang sangat besar
Ø Ill health ( waham penyakit)
Penderita waham penyakit yakin bahwa ia mempunyai penyakit yang sangat serius, yang sebenernya tidak ada
Ø Jealousy (waham cemburu)
Penderita waham cemburu yakin bahwa pasangan hidupnya telah berlaku tidak setia (menyeleweng)
Ø Passivity (waham pasif)
Penderita waham pasif meyakini bahwa ia dikendalikan atau dimanipulasi oleh  berbagai kekuatan dari luar, misalnya oleh suatu pancaran sinyal radio makhluk luar angkasa
Ø Persecution (waham kejar)
Penderita waham kejar merasa bahwa  ia dikejar-kejar oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencelakakannya
Ø Poverty (waham kemiskinan)
Penderita waham kemiskinan takut bahwa ia akan mengalami kebangkrutan, walaupun kenyataannya tidak demikian
Ø Reference (waham rujukan)
Penderita waham rujukan merasa bahwa ia dibicarakan oleh orang lain secara luas, misalnya menjadi pembicaraan masyaraka atau disiarkan di televise

            Apa aja sih penyebab dari delusi ? nah berikut ini penyebab dari delusi, diantaranya ada :

o   Genetik
Sama halnya dengan skizofenia, gangguan delusi lebih mungkin terjadi pada kamu nih jika ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama. Hal ini sangat mungkin diturunkan dari orangtua ke anaknya
o   Biologis
Gangguan delusi kemungkinan terbentuk jika bagian otak untuk proses berpikir (lobus frontal) dan persepsi (lobus parietal) mengalami gangguan seperti pertumbuhan tumor otak
o   Lingkungan atau psikologis
Gangguan delusi juga dapat dipicu karena adanya stress berlebih, perilaku berisio seperti konsumsi berlebih dan penyalahgunaan narkotika. Seseorang yang mengalami kesepian dan terisolasi karena kecacatan indera pendengaran dan penglihatan juga dapat mengalami delusi

Perbedaan cara menangani delusi dan halusinasi

            Gangguan delusi ditangai dengan terapi kejiwaan seperti psikoterapi, terapi perilaku kognitif dan terapi keluarga. Tujuan terapi kejiwaan pada penderita delusi adalah mengurangi stress, membantu penderita berinteraksi dan mendekatkan penderita dengan keluarga dan orang terdekat. Tetapi obat untuk penderita delusi mencakup obat neuroleptic dan antipsikotik untuk menekan hormone dopamine dan serotonin pada otak serta obat anti depresan.
            Sedangkan orang yang mengalami halusinasi ditangani dengan pemberian obat yang memperlambat kerja otak. Namun penanganan halusinasi disertai dengan factor yang menyebabkannya untuk mengurangi keparahan halusinasi. Konseling kejiwaan juga diperlukan agar seseorang yang mengalami halusinasi dapat mengerti lebih baik akan kondisi yang dialaminya
            Nah gimana nih uda bisa menangkap perbedaan halusinasi dan delusi ? jadi, intinya baik delusi dan halusinasi terjadi saat otak merasakan atau memproses suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Keduanya sering disalah artikan sebagai suatu yang sama naming keduanya memiliki perbedaan mendasar. Yang satu adalah suatu gangguan mental yang serius, sedangkan yang lainnya merupakan suatu gejala dan dapat disebabkan oleh berbagai hal.
            Mungkin cukup sekian yang bisa aku sampaikan tentang pembahasan dunia psikologi ini dengan topik perbedaan delusi dan halusinasi, semoga apa yang aku tulis disini bisa membawa kebermanfaatan bagi kalian dan tentunya dapat menambah wawasan kalian dalam dunia psikologi ya, sampai jumpa di post blog aku selanjutnya 😉😊


No comments:

Post a Comment