Hi semuanya sudah lama ya kita gak bahas tentang
dunia per-psikologian, naah untuk itu kali ini aku bakal bahas nih perbedaan
delusi dan halusinasi, selamat membaca yaaa…
Jadi apa sih halusinasi itu ? halusinasi adalah
persepsi sensorik yang salah dimana sebenernya tidak terdapat stimulus sensorik
yang berkaitan dengannya, halusinasi dapat berwujud pengindraan, kelima indra
yang keliru tetapi yang paling sering adalah halusinasi pendengaran (auditory)
dan halusinasi penglihatan (visual).
Apa
aja sih jenis-jenis halusinasi itu sendiri ? nah berikut ini ada jenis-jenis dari halusinasi antaranya :
Ø Halusinasi visual
Jenis halusinasi yang menyebabkan orang yang
mengalaminya melihat seseorang, benda atau objek lainnya yang sebenernya tidak
ada disana
Ø Halusinasi olfactory
Jenis halusinasi yang mempengaruhi indera penciuman
baik dalam bentuk wangi maupun bau yang tidak sedap pada diri sendiri, suatu
objek, maupun orang lain
Ø Halusinasi gustatory
Jenis halusinasi yang mempengaruhi indera pengecap
sehingga seseorang merasakan rasa tertentu. Hal ini sering terjadi saat
seseorang mengalami epilepsy yang merasakan rasa permukaan besi pada lidah
mereka
Ø Halusinasi auditory
Merupakan jenis yang paling umum terjadi dimana
seseorang dapat mendengar suara seperti langkah kaki, ucapan atau ketukan
berulang
Ø Halusinasi tactile
Halusinasi yang terjadi pada indera peraba sehingga
seseorang merasakan gejala seperti adanya langkah serangga, pergerakkan organ
dalam atau tangan seseorang menyentuh badan mereka
Lalu apa sih contoh dari halusinasi ini ? aku kaish contoh yang paling
simple pada halusinasi pendengaran, halusinasi pendengaran biasanya terjadi
pada penderita schizophrenia, menapa demikian ? karena para penderita
schizophrenia sering merasa mendengar suara –suara yang mengajaknya bicara,
padahal kenyataannya tidak ada orang yang mengajaknya untuk berbicara atau
penderita schizophrenia merasa ia melihat sesuatu, yang pada kenyataannya
memang tidak ada apapun.
Adapun penyebab dari halusinasi ini, berikut ini penyebab dari
halusinasi :
Ø Gangguan mental
Berbagai gangguan mental yang menyebabkan seseorang
tidak dapat menyebabkan kenyataan dan imajinasi seperti delusi dapat
menyebabkan halusinasi. Gejala halusinasi juga dapat terjadi pada penderita
schizophrenia, dementia dan delirium
Ø Penyalahgunaan obat
Hal ini penyebab yang umum dalam menyebabkan
halusinasi. Seseorang dapat mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata
jika mereka dalamkendali alcohol, kokain dan obat-obatan halusinogen
Ø Kekurangan waktu tidur
Lebih mungkin terjadi jika seseorang mengalami
kekurangan waktu tidur atau tidak tidur dalam waktu beberapa waktu beberapa
harinatau waktu yang lebih lama
Ø Kondisi kesehatan
Terdapat berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan seseorang
mengalami halusinasi diantaranya :
o
Sedang menjalani pengobatan
o
Penyakit dengan stadium terminal seperti pada kanker, aids, atau gagal
ginjal dan liver
o
Mengalami Parkinson
o
Demam tinggi
o
Migrain
o
Isolasi social, terutama pada lansia
o
Cacat indera pendengaran dan penglihatan
o
Epilepsi
Delusi (waham) merupakan suatu keyakinan yang salah, misalnya penderita
schizophrenia tidak dapat di yakinkan oleh orang lain bahwa keyakinannya salah,
meskipun banyak sekali bukti yang kuat yang dapat diajukan untuk membantah
keyakinan si penderita schizophrenia itu sendiri.
Sama halnya
dengan halusinasi, delusi juga memiliki beberapa jenis, jenis-jenis delusi itu
sendiri di bagi menjadi 8 bagianmenurut bapak imam setiadi arif (2017:17)
Ø Grandeur (waham kebesaran)
Penderita waham kebesaran meyakini bahwa ia adalah
seseorang yang sangat luar biasa, misalnya sebagai artis terkenal, atau
seseorang nabi, titisan dewa atau orang yang di kultuskan atau semacamnya
Ø Guilt (waham rasa bersalah)
Penderita waham rasa bersalah ini merasa bahwa ia
telah melakukan dosa yang sangat besar
Ø Ill health ( waham penyakit)
Penderita waham penyakit yakin bahwa ia mempunyai
penyakit yang sangat serius, yang sebenernya tidak ada
Ø Jealousy (waham cemburu)
Penderita waham cemburu yakin bahwa pasangan hidupnya
telah berlaku tidak setia (menyeleweng)
Ø Passivity (waham pasif)
Penderita waham pasif meyakini bahwa ia dikendalikan
atau dimanipulasi oleh berbagai kekuatan
dari luar, misalnya oleh suatu pancaran sinyal radio makhluk luar angkasa
Ø Persecution (waham kejar)
Penderita waham kejar merasa bahwa ia dikejar-kejar oleh pihak-pihak tertentu
yang ingin mencelakakannya
Ø Poverty (waham kemiskinan)
Penderita waham kemiskinan takut bahwa ia akan
mengalami kebangkrutan, walaupun kenyataannya tidak demikian
Ø Reference (waham rujukan)
Penderita waham rujukan merasa bahwa ia dibicarakan
oleh orang lain secara luas, misalnya menjadi pembicaraan masyaraka atau
disiarkan di televise
Apa aja sih penyebab dari delusi ?
nah berikut ini penyebab dari delusi, diantaranya ada :
o Genetik
Sama halnya dengan skizofenia, gangguan delusi lebih
mungkin terjadi pada kamu nih jika ada anggota keluarga yang mengalami hal yang
sama. Hal ini sangat mungkin diturunkan dari orangtua ke anaknya
o Biologis
Gangguan delusi kemungkinan terbentuk jika bagian otak
untuk proses berpikir (lobus frontal) dan persepsi (lobus parietal) mengalami
gangguan seperti pertumbuhan tumor otak
o Lingkungan atau psikologis
Gangguan delusi juga dapat dipicu karena adanya stress
berlebih, perilaku berisio seperti konsumsi berlebih dan penyalahgunaan
narkotika. Seseorang yang mengalami kesepian dan terisolasi karena kecacatan
indera pendengaran dan penglihatan juga dapat mengalami delusi
Perbedaan
cara menangani delusi dan halusinasi
Gangguan delusi ditangai dengan
terapi kejiwaan seperti psikoterapi, terapi perilaku kognitif dan terapi
keluarga. Tujuan terapi kejiwaan pada penderita delusi adalah mengurangi
stress, membantu penderita berinteraksi dan mendekatkan penderita dengan
keluarga dan orang terdekat. Tetapi obat untuk penderita delusi mencakup obat
neuroleptic dan antipsikotik untuk menekan hormone dopamine dan serotonin pada
otak serta obat anti depresan.
Sedangkan orang yang mengalami
halusinasi ditangani dengan pemberian obat yang memperlambat kerja otak. Namun
penanganan halusinasi disertai dengan factor yang menyebabkannya untuk
mengurangi keparahan halusinasi. Konseling kejiwaan juga diperlukan agar
seseorang yang mengalami halusinasi dapat mengerti lebih baik akan kondisi yang
dialaminya
Nah gimana nih uda bisa menangkap
perbedaan halusinasi dan delusi ? jadi, intinya baik delusi dan halusinasi
terjadi saat otak merasakan atau memproses suatu hal yang tidak benar-benar
terjadi. Keduanya sering disalah artikan sebagai suatu yang sama naming
keduanya memiliki perbedaan mendasar. Yang satu adalah suatu gangguan mental
yang serius, sedangkan yang lainnya merupakan suatu gejala dan dapat disebabkan
oleh berbagai hal.
Mungkin cukup sekian yang bisa aku
sampaikan tentang pembahasan dunia psikologi ini dengan topik perbedaan delusi
dan halusinasi, semoga apa yang aku tulis disini bisa membawa kebermanfaatan
bagi kalian dan tentunya dapat menambah wawasan kalian dalam dunia psikologi
ya, sampai jumpa di post blog aku selanjutnya 😉😊
No comments:
Post a Comment