Holla, finally I’m back again! Btw kalian apa kabarnya ? semoga dalam keadaan baik-baik saja ya. Setelah sekian lama aku gak nulis disini ya, ternyata kangen juga balik buat nulis. Pelan-pelan aku coba rutinin lagi ya kayak dulu. Pasti kalo pas baca judulnya uda langsung agak kaget ya, baru muncul lagi, terus tahu-tahu uda mau ngobrolin ini aja. Eitttssss…..tapi tenang ini aku bukan lagi mau cerita tentang kehidupan pernikahan ku juga sih, karna aku juga belum nikah saat ini. Loh terus gimana kalo gitu ? jadi disini aku bakalan bahas tentang kehidupan pernikahan berdasarkan pengalaman hidup di keluarga ku ataupun klien yang pernah konseling sama aku. Kalo nantinya mungkin ada value dan prinsip yang berbeda dengan kamu, aku sangat menghargai kok karna kan setiap manusia berhak atas pendapat-pendapatnya juga ya.
Okay
kita bahas satu per satu ya, mungkin dari aku memaknai pernikahan seperti
bagaimana dulu kali ya dan kemudian apa saja ya sekiranya yang harus
dipersiapkan ketika akan memutuskan untuk menikah dengan pasangan mu. Aku memaknai
pernikahan selain dari ajaran agama yang aku anut sebagai ibadah terpanjang
bersama pasangan halal, dengan menikah kita belajar untuk saling komunikasi
yang asertif, toleransi dan menghargai pasangan itu penting banget, menikah
bukan hanya perihal tentang sex saja, dengan menikah kita belajar dengan
berbagai perbedaan dengan pasangan kita, menikah itu bukan hanya menyatukan dua
kepala manusia tapi banyak kepala yang disatukan, karna keluarga mu dan
keluarga pasangan mu pun juga turut hadir dalam kehidupan mu, maka dari itu penting
banget sebelum menikah untuk saling kenal terlebih dahulu dengan pasangan kamu,
menikah itu seumur hidup, jangan sampai kamu menyesal bertemu dengan orang yang
salah, lebih baik untuk telat menikah daripada kamu harus bertemu dengan pasangan
mu yang salah, karna sebenernya bukan pernikahannya yang harus kamu takuti tapi
mungkin dalam memilih pasangan.
Pilih lah
pasangan yang bisa menghargai mu, yang bisa saling support satu sama lain bukan
saling menjatuhkan, awise dalam bertindak serta menasehati mu dan tidak suka
main tangan, yang ibadahnya juga terjaga karna aku percaya laki-laki yang lebih
mengenal agamanya itu akan lebih paham bagaimana harus memperlakukan pasangan
atau wanitanya dengan baik. Terlepas mungkin dari sifat dan kepribadian manusia
yang tidak sempurna. Oiya ketika nantinya menikah pun perlu dipahami bahwa
pasangan mu tidak dapat merubah mu, begitupun kamu ke pasangan mu dan pasangan
mu juga tidak bisa jadi seorang terapis bagimu begitu pun kamu ya. Hal ini
menurut ku jadi poin penting banget, makanya ketika kamu matang dan yakin
menikah dengan pasangan kamu, kamu juga uda harus siap akan segala plus dan
minus yang dimiliki dari pasangan kamu. Karna tidak ada manusia yang sempurna
di dunia ini, kalian akan hidup juga untuk saling melengkapi. Ketika kalian
akan menikah mungkin menetapkan beberapa kriteria dari pasangan kalian tapi
tuhan tuh mungkin gak semuanya mengabulkan kriteria yang kalian punya, mungkin
dari 10 kriteria yang kalian tulis, hanya ada setengahnya yang dikabulkan,
terus sisanya gimana ? ya sisanya untuk saling melengkapi itu. Oiya gak ada
salahnya juga loh ketika sebelum menikah buat pergi konsultasi sama pasangan ke
konselor pernikahan ataupun psikolog yang emang expert di bidangnya, supaya
kamu dan pasangan juga semakin sehat mental baik sebelum dan setelah kehidupan
pernikahan, ini punya banyak manfaat banget.
Okay lajut
ya untuk hal-hal yang harus dipersiapkan saat akan menikah. Off ocurse tentunya
selain komitmen, visi dan misi kalian ketika akan menikah pun harus sejalan
sama pasangan kalian. Keuangan/ finansial pun juga harus dipersiapkan, karna
kalian bukan lagi hidup seorang diri lagi nih, dalam hal ini meliputi juga apakah
seorang istri juga diperizinkan bekerja atau tidak, lalu siapa yang akan mengelola
keuangannya ketika menikah, ini juga perlu di bicarakan saat akan menikah. Kemudian
mempersiapkan mental kalian, dalam hal ini kalian sudah dapat berdamai dengan
diri kalian sendiri juga, berdamai dengan apa yang terjadi sebelum kehidupan
pernikahan, entah itu trauma di keluarga ataupun mantan-mantan kalian,
mempersiapkan keadaan mental yang sehat ini juga akan lebih sehat secara emosi
ketika nantinya kalian tengkar sama pasangan dan atau ketika memiliki anak,
oiya aku juga pesan ketika nantinya menikah dan memiliki anak jangan sampai
kalian bertengkar di depan anak kalian ya, karna ini sangat berpengaruh sekali
buat mereka, apalagi sampai saling menjatuhkan pasangan kalian dan berkata
bertahan demi anak, ini bukanlah Solusi yang bijak. Selain itu kalian juga
harus bicarakan akan tinggal dimana setelah menikah nantinya. Tempat tinggal
pun juga berpengaruh ya ketika menikah, kehidupan menikah ketika memutuskan tinggal
bersama orang tua/mertua dan tinggal sendiri di rumah yang kita miliki atau
kontrak itu juga akan beda banget, makanya ini jadi poin penting yang harus
dibicarakan juga.
Kemudian batasan-batasan yang harus dimiliki
satu sama lain terkait pasangan, tentu ini terkait aturan di dalam rumah tangga
kalian ya. Dan menurut ku yang terakhir itu pembagian peran tugas rumah tangga,
apakah nantinya suami kamu bersedia membantu kamu dalam mengerjakan tugas-tugas
rumah tangga atau tidak, aku pribadi kurang senang dengan sosok laki-laki yang
masih memiliki prinsip patriarki. Nah satu lagi nih kalo kalian mau bahas
terkait masa lalu satu sama lain sebelum menikah hal-hal apa saja yang pernah
dilakukan sama pasangan kalian atau hal lain dari dark side yang dimiliki, itu silahkan
saja ya, hanya saja ketika terbuka dengan hal ini, diharapkan untuk tidak saling
mengungkit satu sama lain, apalagi saling menghina satu sama lain, tapi
dijadikan pembelajaran satu sama lain dan diiringi mengingat kembali visi misi
kalian dalam pernikahan. Penting juga untuk membahas ingin memiliki jumlah keturunan berapa dan atau bahkan memilih untuk tidak memiliki keturunan atau juga menunda memiliki keturunan dalam jangka waktu yang disepakati bersama.
Oiya ketika
memutuskan menikah pun kamu juga harus sudah siap untuk bercerai sih menurut
ku, baik bercerai secara hidup ataupun cerai mati yang dipisahkan oleh tuhan. Jadi
kalo semisal saat kamu dimasa pengenalan sudah tidak sejalan dengan pasangan
kamu dari yang aku jabarkan diatas, baiknya sih dipertimbangkan lagi ya, karna
menikah itu seumur hidup, nantinya kalo tetap dipaksakan anak yang akan menjadi
korbannya, jangan sampai kamu menyesal juga menikah dengan orang yang salah, menikahlah
kamu bukan karna gengsi melihat teman-teman mu sudah banyak yang menikah dan
memiliki anak tapi menikah lah ketika kamu telah berdamai dengan situasi serta
dapat menerima dirimu, menikah dikala kamu siap, bukan karna tuntutan dari
orang tua mu yang semakin hari usianya makin bertambah, menikah lah di waktu
yang tepat karna ini jauh lebih baik, walaupun mungkin kamu menunggu dengan
penuh kesabaran, dalam menunggu jodoh mu juga saran ku jangan terlalu desperate
karna ketika kamu melepaskan sambil upgrading diri, jodoh itu malah makin
mendekat ke kamu dan pahami juga aka nada banyak ujian cinta menanti sebelum
nantinya kamu bertemu orang yang tepat.
No comments:
Post a Comment