Stereotipe
merupakan keyakinan-keyakinan yang dipegang secara luas bahwa orang memiliki
ciri-ciri tertentu yang disebabkan oleh keanggotaan mereka dalam suatu kelompok
tertentu. Biasanya juga stereotipe ini dipengaruhi oleh persepsi. Karena
persepsi ini merupakan proses pembentukan kesan yang di lihat melalui alat
indera kemudian di olah di dalam otak dan menghasilkan suatu gagasan.
Kebanyakan
stereotipe yang ada di Indonesia merupakan berasal dari kebudayaan dari
masing-masing daerah atau bahkan dari pola pikir seseorang tersebut. Sebagai
contoh dalam stereotipe yang ada di budaya Indonesia yaitu mungkin sebagian
orang jawa apabila bertemu dengan orang dari suku batak yang berbicaranya
lantang dan keras akan mengiranya orang
tersebut galak dan marah-marah terhadap-nya, namun hal itu belum tentu benar
adanya. Bisa saja hal itu memang kebiasaan dari orang suku batak tersebut
berbicara seperti itu karena di pengaruhi factor-faktor lingkungan yang ada di
kampong halamannya sana. Atau bahkan seseorang dari suku minang (Sumatera
Barat) yang mungkin bagi kebanyakan masyarakat Indonesia di kenal kikir (pelit)
tetapi tidak semuanya seperti itu, naah dari gambaran tersebut lah yang bisa
dikatakan sebagai contoh konkrit nya stereotipe itu sendiri.
Atau bisa
juga contoh lainnya adalah seperti ini, di Indonesia itu kebanyakan perempuan
yang sudah mencapai usia diatas 25 tahun namun belum menikah juga bisa di
bilang tidak laku lah atau perawan tua bahasa halusnya, padahal belum tentu kan
si wanita itu bisa di kategorikan sebagai itu, bisa saja dia belum menikah
karena memang belum di pertemukan dengan jodohnya, atau mungkin masih ingin
membahagiakan keluarganya karena wanita tersebut tulang punggung di keluarganya
dan atau mungkin dia juga punya trauma, trauma disini bukan hanya dengan lawan
jenis ya tapi bisa saja dengan keluarganya semisal itu keluarganya bercerai
saat si wanita itu berumur 10 tahun lalu ia menyaksikan kedua orang tuanya
berantem hebat dan membuat luka sehingga ia harus berhati-hati dalam memilih
pasangan untuk mengarungi rumah tangga
bersamanya kelak . Contoh lain lagi anggapan orang tua yang kalo bekerja di
perusahaan besar atau menjadi PNS itu keren atau bahkan hebat, padahal kita
tahu kalo kesuksesan itu bukan hanya bisa di raih melalui jalan tersebut, bisa
saja looh si anak justru sukses menjadi seorang pengussaha muda yang bisa
melalang buana hingga dunia internasional, toh nyatanya sekarang semakin banyak
pengusaha muda yang terus berkembang di Indonesia ini dan menghasilkan lapangan
pekerjaan yang cukup memadai.
Mungkin
itu saja yang bisa gw sampein disini tentang gambaran stereotipe itu sendiri,
jadi intinya stereotipe itu merupakan praduga yang biasanya berupa gambaran (stigma )kebudayaan yang dibawa
oleh individu tersebut atau sudah menjadi pola pikir yang turun temurun dan
biasanya agak sulit untuk pemikiran yang terbuka. Sebenarnya masih banyak lagi
mungkin bisa di bahas dilain kesempatan. Terima kasih sudah meluangkan untuk
membaca J
Referensi : Matsumoto, D. (2008).
Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

No comments:
Post a Comment